Oleh: Admin MTs Rifa’iyah Wonokerto
Pada
saat abad yang ke-19, di Indonesia terjadi sepak terjang perjuangan rakyat yang
dikomandani oleh para ulama sebagai upaya untuk menantang Pemerintahan Kolonial
Belanda [1]. Tokoh-tokoh pergerakan dan perjuangan tersebut mulai tumbuh dan bercokolan untuk melawan penjajahan
Belanda, karena pada waktu itu Belanda sering melakukan penindasan dan
penjarahan dengan semena-mena. Lewat dakwah agama khususnya Islam di Pulau
Jawa, para pemimpin-pemimpin/ pemuka agama bereaksi aktif menggencarkan
serangan terhadap Kolonial Belanda. Pada saat itu, Islam bisa dinilai sedang
mengalami kemunduran, tenggelam dalam suasana
yang suram, terjebak ke dalam jeruji kemunafikan, beku, dan tidak konsisten
terhadap ajaran Agama Islam yang murni.
Saat
situasi dan kondisi yang demikian melanda, muncullah sosok ulama produktif
sekaligus pembaharu yang melakukan terobosan-terobosan
dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa, beliau adalah Khadrotussyaik Romo
KH. Ahmad Rifa’i bin Muhammad, RA. Terobosan yang ditempuh oleh KH. Ahmad Rifa’i
pada mulanya menjadi seorang guru ngaji di salah satu ponpes tempat beliau
dididik pada masa kecilnya. Selain itu beliau juga mengarang banyak kitab
berbahasa Jawa yang mudah dipahami oleh masyarakat di Pulau Jawa. Hal ini
dilakukan untuk kembali menggelorakan semangat dalam menanamkan benih ruhul-Islam
demi terwujudnya generasi yang berkepribadian Islami.
Awal Mula Ponpes Faidlul Qodir – MTs Rifa’iyah Wonokerto
Sepeninggalnya
Syaikhina KH. Ahmad Rifa’i, perjuangan beliau masih tetap dilanjutkan oleh para
generasi pengikutnya dan terus mengalami regenerasi. Salah satu kelanjutan
perjuangan tersebut adalah mendirikan beberapa pondok pesantren. Pondok pesantren
atau yang biasa disingkat ponpes merupakan sarana/ tempat yang biasa dijadikan
sebagai ladang dakwah dan syiar agama Islam, yang di dalamnya terdapat sasaran
dakwah berupa santri. Salah satu ponpes pengikut Syaikh KH. Ahmad Rifa’i adalah
Ponpes Faidlul Qodir. Ponpes Faidlul Qodir merupakan ponpes yang berada di
Jalan Cenderawasih Gang Duku Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto Kabupaten
Pekalongan. Tepatnya berada di samping MTs Rifa’iyahWonokerto.
Sekilas Tentang Ponpes Faidlul Qodir – MTs Rifa’iyah Wonokerto
Ponpes
Faidlul Qodir diselenggarakan oleh Rifa’iyah Wonokerto pada tahun 2011 dengan
NSPP 510033260099 yang memiliki luas 460 meter persegi dengan status bangunan
milik sendiri. Dasar sebagai pondasi utama kegiatan ponpes ini adalah Ahlussunah
wal jamaah bermadzhabkan Imam Syafi’I RA. Ponpes ini memiliki visi
melahirkan generasi muslim yang berilmu, beramal, bertaqwa dan berakhlakul
karimah. Misi yang diembannnya adalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan,
baik formal maupun non formal sebagai upaya untuk mencetak
generasi santri yang berilmu dan berwawasan luas. Selain itu juga
menyelenggarakan kegiatan ritual keagamaan sebagai wahana pendidikan spiritual
santri dalam praktik kehidupan beragama sehari-hari, serta mengembangkan sikap akhlakul
karimah yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW dan Salafuna Ash-Sholih.
Dewan Asatidz dan Kajian Kitab di Ponpes Faidlul Qodir – MTs Rifa’iyah Wonokerto
Terdorong
oleh akan adanya jiwa keislaman dan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
di era globalisasi yang semakin mengganas, ternyata mematangkan para
kader-kader pencetak generasi ulul albab untuk senantiasa aktif dalam
mengadakan reformisi guna menciptakan kehidupan keagamaan di tengah-tengah
masyarakat. Kiai sebagai pemimpin umat merupakan tokoh yang sangat banyak
peranannya dalam kehidupan sosial Jamaah Rifa’iyah. Hal tersebut sudah mulai
diwujudkan di Ponpes Faidlul Qodir. Ponpes Faidlul Qodir diasuh oleh KH. Abdul
Hafidz Akmala, dibantu oleh dewan asatidz/ asatidzah, diantaranya adalah: Ust.
Mundakir, Ust. Abdul Haris, Ust. Johan Abdillah, Ust. M. Abadi, Ust. Umrodin
Rofi’i, Ust. Fadloli, Ust. H. Mufidu, Ust. Dziaul Haq, Ust. A. Shidiq Zaeni,
dan Ustadzah Nur Hidayah.
Dr.
Yusuf Qardhawy telah menyatakan bahwa terdapat empat jenis ilmu yang termasuk
dalam kategori fardhu ‘ain, yaitu: ilmu tentang aqidah yaqiniyah (Ushuluddin),
ilmu yang membuat ibadah seseorang terhadap Tuhannya berjalan dengan benar
sesuai dengan ketentuan yang disyariatkan (Fiqih). Ilmu tentang pembersihan jiwa
dan ilmu yang bisa mendisiplinkan tingkah laku dalam hubungan dengan seseorang
dengan dirinya atau keluarganya/ khalayak banyak, muslim dan non muslim
(Tasawuf). Sedangkan ilmu yang termasuk fardhu kifayah adalah ilmu tafsir, ilmu
hadist, ilmu bahasa arab, ilmu kedokteran, ilmu biologi,
ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu astronomi, ilmu pertanian, dan ilmu-ilmu
lainnya yang berkaitan dengan kebutuhan hidup di dunia [2]. Hal tersebut
tercerminkan dalam sistem pembelajaran yang ada di Ponpes Faidlul Qodir yang
mengkaji kitab-kitab ilmu fardhu ‘ain juga kitab-kitab ilmu fardhu kifayah. Kitab-kitab
yang dikaji di ponpes terdiri atas kitab-kitab
karangan Syaikhina KH. Ahmad Rifa’i, kitab kuning yang muktabar, nahwu dan
shorof, berzanji, Al-Qur’an dan akhlak. Demikian artikel tentang Ponpes Faidlul
Qodir yang berada di samping MTs Rifa’iyah
Wonokerto.
Sumber
Referensi:
[1] Notosusanto, MDPN. 1984. Sejarah Nasional
Indonesia IV. Depdikbud. PT Balai Pustaka. 340 hlm.
[2] Qardhawy, Y. 1999. Fiqh Praktis. 181 hlm.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !