Headlines News :
Home » » Cara Cerdas Pengendalian Penduduk di Singapura

Cara Cerdas Pengendalian Penduduk di Singapura

Written By MTs Rifa'iyah Wonokerto I Ponpes Faidlul Qodir I on Senin, 19 November 2012 | 11/19/2012 04:06:00 AM

Artikel ini akan membahas mengenai cara cerdas pengendalian penduduk di Singapura. Jumlah manusia di dunia terus akan mengalami penambahan dan pengurangan. Jumlah atau statistik ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah penggalakan program keluarga berencana (KB), angka kematian, angka kelahiran, maraknya aktivitas atau perbuatan yang membahayakan dan penuh risiko, banyaknya obat-obat kimiawi yang marak beredar baik yang legal maupun yang ilegal.

Negara-negara yang maju seperti halnya Amerika Serikat, Jepang, China, dan juga Singapura tentu akan selalu menggalakkan dan mengkampanyekan mengenai masalah pembatasan jumlah anak bagi setiap keluarga. Di negara-negara tersebut juga dipacu agar para penduduknya memilik sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas serta produktif. Jadi, buat apa memiliki jumlah penduduk yang banyak jika kualitas SDMnya rendah alias tidak mumpuni, hal inii justru akan menambah daftar pengangguran dan penurunan kualitas negara dan bangsa. Selain itu juga bisa menambah daftar pendanaan untuk bantuan kemiskinan dan lain sebagainya.

Cara Pengendalian Penduduk di Singapura - Peraturan dan Sanksi
Bagi negara yang selalu berusaha untuk menjaga angka atau jumlah pendudukny agar tetap stabil atau menahan adanya penambahan jumlah penduduk, maka akan selalu mengawasi dan mewanti-wanti untuk membatasi jumlah anak setiap keluarga. Biasanya upaya ini dilakukan dengan membuat peraturan-peraturan, sanksi bagi si pelanggar, atau bisa juga denda kepada si pelanggar aturan yang jumlah dendanya tidak wajar. Hal ini memang sengaja dilakukan, karena agar masyarakat mematuhi peraturan tentang pembatasan jumlah anak. Ternyata ini terbukti bisa sebagai cara pengendalian penduduk di Singapura.

Bagaimana Cara Pengendalian Penduduk di Singapura?   
Negara yang bisa dibilang superpower dan paling padat penduduknya di dunia ini, akhir-akhir ini sedang mencoba untuk menstabilisasi jumlahnya dengan propaganda Keluarga Berencana ketat, sterilisasi dan “social disincentives”. Ibu yang bekerja kalau mempunyai lebih dari tiga anak, tidak mendapat cuti melahirkan lagi, perawatan kehamilan juga lebih mahal, seperti juga ongkos melahirkan. Kenaikan itu kira-kira 40 ribu rupiah juga tidak mendapat keringanan pajak untuk anak itu. Keluarga besar akan diturunkan dalam daftar antrian menunggu flat yang disubsidi oleh pemerintah. Demikian artikel tentang cara pengendalian penduduk di Singapura, (FWF).

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website |
Copyright © 2012 - 2013. MTs Rifa'iyah Wonokerto I Ponpes Faidlul Qodir I - All Rights Reserved
Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang